BEGAL REMAJA

Disdik Turut Prihatin Atas Prilaku 2 Pelajar SMA Terlibat Begal di Rupat

Advertorial | Jumat, 04 Maret 2016 - 16:15 WIB

Disdik Turut Prihatin Atas Prilaku 2 Pelajar SMA Terlibat Begal di Rupat
Plt Kepala Disdik Bengkalis Heri Indra Putra. (SUKARDI/RIAUPOS.CO)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) -  Menanggapi adanya 8 kawanan begal di Pulau Rupat, yang  dua diantaranya masih duduk d ibangku sekolah,  Plt Kepala Disdik Bengkalis Heri Indra Putra menyampaikan rasa keperihatinan. Sebab atas perilaku 2 siswa SMA itu, secara otomatis telah mencoreng dunia pendidikan.

“Soal begal yang terjadi di Rupat dan pelakunya terdapat pelajar SMA, saya turut prihatin dengan kondisi ini, dan saya meminta pada seluruh wali murid di Kabupaten Bengkalis, untuk tetap mengawasi anak-anaknya. Sebab pihak sekolah tidak mungkin mengawasi anak muridnya dalam 24 jam,“ ungkapnya Heri Indra Putra, Jumat (4/3).

Menurut Heri, selama di sekolah para guru juga hendaknya turut mengontrol anak-anak didiknya, dan begitu juga kepada wali murid, hendaknya senantiasai ikut mengawasi prilaku dan kegiatan anak-anaknya selama di sekolah ataupun di rumah.

 

Keprihatinan Plt Disdik ini memang beralasan, sebab dari 8 orang pelaku begal itu, hanya satu orang dinyatakan dewasa berinisial SA (22) warga Pangkalan Pinang, Desa Gunyeh, Rupat. Sedangkan 7 pelaku lainnya, masih di bawah umur, bahkan dari dua  pelaku itu masih duduk di SLTA kelas III dan sisanya berjumlah 5 orang, dinyatakan putus sekolah.

Dua orang pelaku yang masih duduk di bangku sekolah sama dikelas III, pertama AD (18) Sekolah SMA Kurnia Jaya Pangkalan Nyirih, lalu RK (16) di SMA Desa Pancur.

Untuk 5 pelaku di bawah umur dan dinyatakan putus sekolah, pertama SA (18), warga gang Bicak, Desa Gonyeh, ES (18) warga Dusun Hutan Halus, sedangkan 3 orang lagi, semuanya merupakan warga Desa Pangkalan Baru, Kec. Rupat yakni MM (15), AH (15) dan AF (17).

Mantan Kadispenda Bengkalis ini juga mengutarakan, dari aksi begal dan pemberitaan media, lima orang juga diketahui statusnya masih di bawah umur, ada juga yang putus sekolah.

 

“Harusnya orang tua di Rupat tidak membiarkan anak-anaknya putus sekolah, karena kita tahu Bengkalis masih masuk dalam program pendidikan gratis. Nah dari persoalan inilah, mari kita sama-sama menjaganya, agar jangan sampai terjerumus seperti halnya yang ada di Rupat. Dan yang tidak kalah penting, jangan sampai anak-anak kita putus sekolah di tengah jalan,“ ungkap Heri mengingatkan.(MXH)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook