(RIAUPOS.CO) - Rumah salah seorang pejabat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pekanbaru menjadi sasaran bom molotov. Bom yang berbahan bakar bensin dan botol sirup itu nyaris membakar rumah Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Bina Marga PUPR Kota Pekanbaru Shanti Rahmayanti di Jalan Serayu Gang Meranti, Kelurahan Labuhbaru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Rabu dini hari (30/8).
Ada dugaan, teror ini berkaitan dengan rebutan proyek di Dinas PUPR oleh kontraktor. Aparat kepolisian didesak untuk segera mengungkap kasus ini dan menemukan dalang di balik pelemparan bom molotov.
Menurut Waka Polresta Pekanbaru AKBP Edy Sumardi Priadinata SIK, aksi teror bom molotov itu terjadi ketika Shanti sedang tidak berada di rumah. Saat itu ia tengah berada di Bandara Soekarno Hatta untuk pulang ke Kota Pekanbaru. Korban mengetahui rumahnya dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal setelah dihubungi sang suami bernam Welly Herlambang.
“Korban tengah berada di bandara, kemudian ditelepon sang suami yang saat itu di rumah yang menyampaikan bahwa rumahnya dilempar bom molotov orang tak dikenal sekitar pukul 04.00 WIB,” ungkap Edy, Jumat (1/9).
Setiba di Pekanbaru, korban langsung melakukan pengecekan.
Bom tersebut mengakibatkan dinding dan lantai rumah terbakar hingga berwarna hitam. Akibat kejadian ini korban mengalami kerugian sebesar Rp8 juta.
“Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Di lokasi, kami menemukan barang bukti berupa pecahan botol sirup merek kurnia dan kain bekas yang digunakan sebagai sumbu untuk dirakit menjadi bom molotov,” jelas mantan Kapolres Kampar itu.
Terhadap kasus tersebut, Polresta masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan saksi korban guna mengungkap pelakunya. “Masih dalam proses penyelidikan,” singkat Edy.
Terpisah, Kapolsek Payung Sekaki AKP Benni Syaf SH ketika dikonfirmasi mengenai perkembangan kasus tersebut mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan dari saksi korban. “Besok (hari ini, red) korban akan kita mintai keterangannya,” ujar Benni, kemarin.
Ketika disinggung mengenai apa motif di balik aksi bom molotov di rumah Plt Kabid Bina Marga tersebut, dia mengaku belum dapat memastikannya. “Setelah kami lakukan pemeriksaan, baru kami ketahui. Apa pekembangannya nanti saya sampaikan,” singkatnya.
Sebelumnya perisitiwa ini, beberapa hari yang lalu sempat terjadi keributan di Kantor Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Jalan Parit Indah. Keributan itu diduga dipicu oleh seorang kontraktor yang tidak dapat proyek di PUPR.
Hal itu dibenarkan Sekretaris Dinas PUPR Kota Pekanbaru Erizal. “Anggaran kurang. Kami seleski dulu mana kegiatan-kegiatan yang bisa kami laksanakan. Beberapa kegiatan ditunda dulu. Jadi terkadang kontraktor tersebut kurang paham. Untuk sementara itu kami pending menunggu seperti apa kebijkaan dan pembahasan selanjutannya,” tutupnya.
DPRD Minta Polisi Ungkap Kasus Bom Molotov
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Ruslan Tarigan meminta aparat penegak hukum segera membongkar motif pelaku teror bom molotov di rumah Plh Kabid Bina Marga Dinas PUPR Shanti Rahmayanti yang terjadi, Rabu (30/8) lalu.