PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho menghadiri pemusnahan barang bukti serta ekspose hasil Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) Polda Riau beserta jajaran, jelang memasuki bulan suci Ramadan, Jumat (1/4).
Kegiatan yang dipimpin Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal tersebut, juga dihadiri Gubernur Riau Syamsuar, Kasrem 031/WB Kolonel Inf Habzen Sianturi, serta beberapa perwakilan dari unsur forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda).
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho menyatakan mendukung penuh operasi KRYD yang dilaksanakan Polda Riau, termasuk juga rencana operasi selama Ramadan yang bakal digelar Korps Bhayangkara selama satu bulan penuh.
"Tadi (kemarin, red) saya menyaksikan langsung dan ikut memusnahkan belasan ribu botol miras serta puluhan kilogram narkotika jenis sabu. Termasuk juga ribuan knalpot brong, atau knalpot racing hasil KRYD oleh jajaran Ditlantas Polda Riau," ungkap Agung melalui keterangan tertulis, Jumat (1/4).
Dikatakan dia, KRYD yang digelar Polda Riau menyasar berbagai bentuk tindak pidana serta kejahatan yang digelar selama sepekan menjelang Ramadan. Hasilnya, sambung dia, polisi berhasil mengamankan puluhan kilogram sabu berikut tersangka, belasan ribu botol miras serta turut mengamankan sebanyak 149 orang yang terlibat aksi premanisme.
"Tadi (kemarin, red) Kapolda menyatakan bakal menjamin keamanan serta ketertiban masyarakat Riau, khususnya umat muslim yang melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Bahkan Pak Iqbal juga berencana menempatkan personel di masjid, jalanan, dan beberapa tempat keramaian untuk menjamin keamanan masyarakat," ungkap Agung.
Diakui dia, berbagai tindak kriminalitas biasanya meningkat pada saat memasuki Ramadan, seperti kejahatan jalanan berupa jambret, maling hingga premanisme. Dengan operasi yang bakal digelar selama satu bulan penuh oleh Kapolda, sambung dia, masyarakat akan merasakan kondisi yang nyaman serta dapat fokus melaksanakan ibadah selama Ramadan.
"Intinya, saya secara pribadi dan juga kelembagaan di DPRD Riau sangat mendukung penuh pelaksanaan Operasi Tertib Ramadan Lancang Kuning 2022. Saya juga mengimbau masyarakat untuk sama-sama mendukung kepolisian untuk menciptakan suasana yang kondusif dan tenang selama Ramadan," ujarnya.
Untuk diketahui, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal mengusung konsep preventive strike guna memberikan jaminan rasa aman di masyarakat, khususnya bagi yang menjalankan ibadah saat Ramadan. Konsep preventive strike atau serangan pencegahan, dijabarkan dalam dua pola operasi kepolisian.
Pertama, operasi cipta kondisi (cipkon) melalui Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD), khususnya 10 hari jelang Ramadan.
"Kami memang melakukan strategi operasi cipta kondisi, sebelum Ramadan tiba. Operasi ini untuk menciptakan situasi kondusif, aman dan lancar. Terus juga kita ketahui bersama, datangnya Ramadan memerlukan kekhusukan. Karena Ramadan bulan suci, penuh maghfirah dan rahmah," ucap Irjen Iqbal, saat memberi keterangan pers usai kegiatan pemusnahan barang bukti miras, narkoba dan knalpot brong, Jumat (1/4).
Oleh karena itu, lanjut Iqbal, kepolisian adalah elemen penting untuk menciptakan kekhusukan itu. Untuk itu, 10 hari sebelum hari H (Ramadan), polisi dikatakan dia menggelar operasi cipta kondisi KRYD dengan sasaran miras, narkoba, kebut-kebutan, knalpot brong, premanisme, senjata tajam dan senjata api.
Menurut Kapolda Riau, ini dilakukan guna meminimalisir gangguan keamanan yang ada. Ditegaskan Irjen Iqbal, operasi seperti ini juga akan terus dilakukan usai Ramadan."Kami tidak bisa bekerja optimal tanpa bantuan masyarakat, maka dalam kesempatan ini kami mengimbau agar dibantu elemen masyarakat. Hari ini (kemarin, red) step stone (batu loncatan, red) untuk menciptakan situasi kondusif di Provinsi Riau," ungkap dia.
Tak hanya operasi cipta kondisi, Irjen Iqbal memaparkan, jajarannya juga menggelar Operasi Tertib Ramadan Lancang Kuning 2022, mulai pada 1 April 2022 ini. Ini merupakan jabaran dari konsep Preventive Strike kedua. Operasi dilaksanakan oleh seluruh jajaran Polres/Polresta di semua kabupaten dan kota di Provinsi Riau.
"Wujudnya adalah meningkatkan kerja-kerja kepolisian dan semua stakeholder yang ada. Contoh, kita akan hadir di seluruh masjid yang ada untuk menekan hal-hal yang tidak diinginkan," tutur mantan Kadiv Humas Polri ini.
"Maksudnya bukan di dalam masjid, tapi kita ingin meminimalisir gangguan keamanan. Misalnya perkelahian, kecurian, misalnya saat tarawih. Seluruh personel akan hadir di kegiatan-kegiatan Ramadan. Baik itu tarawih, atau ada pengajian, dan lain-lain," tambahnya.
Berikutnya diterangkan Irjen Iqbal, personel Polri juga akan turun mengamankan beberapa kegiatan lainnya. Seperti saat sahur, asmara subuh, dan kegiatan-kegiatan lain yang biasanya dilaksanakan di Ramadan.
"Kita akan hadir melalui Operasi Tertib Ramadan. Minimal tidak ada kebut-kebutan, tawuran antar warga. Ini akan berjalan sampai nanti operasi khusus kepolisian yakni Operasi Ketupat," jelas jebolan Akpol 1991 ini.(adv/nda)